Perkembangan panca indra janin dalam kandungan dimulai sejak trimester pertama, Bunda. Tahap perkembangan panca indra ini dikenal juga perkembangan sensoris yang berhubungan dengan perkembangan organ janin.
Dilansir UT Southwestern Medical Center, Perkembangan sensoris yang terjadi melibatkan panca indra janin yang terbentuk bersamaan dengan berkembangnya organ tubuh. Hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan, pengaruh ibu dan lingkungan luar selama kehamilan ikut berperan dalam perkembangan janin.
“Saat bayi lahir, perkembangan sensorisnya akan bergantung pada lingkungan dan stimulasi yang diberi ibu. Banyak dari bayi yang baru lahir memiliki daya respons atau refleks yang baik setelah diberi stimulasi oleh ibu saat di kandungan,” kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Jamie Morgan, M.D.
Tahap perkembangan panca indra janin dalam kandungan
Mengetahui perkembangan sensoris atau panca indra janin sangat penting selama kehamilan. Berikut tahap perkembangan panca indra janin dalam kandungan yang perlu Bunda ketahui:
1. Indra peraba
Indra peraba menjadi yang pertama terbentuk, Bunda. Perkembangan indra perasa dimulai sekitar usai 8 minggu kehamilan.
“Indra peraba dimulai dengan perkembangan reseptor sensoris di wajah, sebagian besar di bibir dan hidung. Selama beberapa bulan berikutnya, reseptor sentuhan mulai berkembang di bagian tubuh lain, seperti telapak tangan dan telapak kaki pada usia 12 minggu, serta di area perut pada usia 17 minggu,” ujar Morgan.
Meski begitu, menurut hasil pemindaian otak bayi yang belum lahir, janin tidak merasakan sakit sampai usia kehamilan 30 minggu atau ketika jalur saraf somatosensori telah selesai berkembang. Namun, pada pertengahan trimester ketiga, bayi sudah mampu merasakan berbagai sensasi, termasuk panas, dingin, tekanan, dan nyeri di setiap bagian tubuhnya.
2. Indra pendengar
Perkembangan sistem pendengaran janin dimulai sejak pertengahan trimester kedua kehamilan. Melansir dari Medical News Today, telinga bayi mulai terlihat menonjol keluar dari kepala pada usia kehamilan 18 minggu. Di tahap ini, otak juga mulai menentukan area yang akan mengatur indra penciuman, rasa, penglihatan, sentuhan, dan suara.
Memasuki usia kehamilan 22 hingga 24 minggu, bayi dalam kandungan akan mulai mendengar suara frekuensi rendah dari luar rahim. Saat indera pendengarannya berkembang, ia dapat membedakan suara yang berbeda dalam jumlah yang semakin banyak.
Menurut studi yang diterbitkan di Newborn and Infant Nursing Reviews tahun 2008, waktu paling vital untuk perkembangan pendengaran bayi adalah usia kehamilan 25 minggu. Di waktu ini, sel-sel rambut koklea, akson saraf pendengaran, dan neuron korteks pendengaran lobus temporal mulai bisa menerima sinyal frekuensi dan dalam intensitas tertentu.
Sementara menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Acta Paediatrica, bayi mulai menyerap bahasa ketika mereka berada di dalam kandungan selama 10 minggu terakhir kehamilan. Meski baru mendengar dengan jelas suara di pertengahan kehamilan, tak ada salahnya mulai mengajak bayi bicara sejak trimester awal, Bunda.
3. Indra penglihatan
Meskipun di dalam kandungan gelap, kulit ibu hamil tetap bisa memberikan penerangan bagi janin yang sedang berkembang. Menurut psikolog Vincet Reid dari University of Lancaster, rahim bisa menjadi tempat yang sangat terang.
“Analoginya, janin di kandungan seperti berada di ruangan dengan lampu dimatikan dan tirai ditutup,” ujar Reid
Reid dan peneliti lainnya telah mempelajari reaksi janin pada titik merah yang disinari ke dalam rahim pada trimester ketiga. Mereka menemukan bahwa janin mungkin dapat melacak pergerakan titik merah bersinar melalui pola dan preferensi sama yang ditunjukkan bayi baru lahir.
Sementara menurut Dokter Spesialis Kandungan & Ginekolog, Dr. James Greenberg, janin sudah bisa membuka matanya di dalam rahim sekitar minggu ke 27 kehamilan atau akhir trimester kedua. Lalu, janin mulai berkedip beberapa bulan sebelum lahir.
“Sekitar awal trimester ketiga (minggu ke-28), bayi akan mulai membuka matanya dan mengedipkannya saat dia bangun,” ujar Greenberg, dikutip dari What to Expect.
4. Indra penciuman dan pengecapan
Indra penciuman dan perasa saling berkaitan. Sekitar 90 persen indra perasa dimulai dari indra penciuman, Bunda.
Beberapa makanan yang dimakan Bunda saat hamil akan disalurkan melalui air ketuban ke janin. Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa anak yang baru lahir memiliki kesukaan makanan yang sama dengan asupan ibu selama hamil.
Secara lebih rinci dijelaskan bahwa perkembangan indra penciuman dan pengecapan bayi mulai berkembang sejak usia kehamilan 6 sampai 7 minggu. Memasuki usia 10 sampai 12 minggu, reseptor penciuman Si Kecil sudah terbentuk.
Nah, setelah itu, neuron di reseptor hidung akan terhubung dengan bagian otak yang berkaitan dengan fungsi penciuman. Di akhir trimester kedua sampai trimester akhir, hidung kecil bayi sudah siap mendeteksi aroma.
5. Keseimbangan dan posisi tubuh
Dikutip dari Web MD, bayi mulai mengembangkan sense of balance (keseimbangan) dari gerakannya sejak di dalam rahim. Janin tak hanya bergerak seperti terjatuh, tapi juga bisa terlihat mengambang di cairan ketuban.
Keseimbangan dan posisi janin dapat berubah karena gerakan yang Bunda lakukan selama hamil. Gerakan-gerakan tersebut akan merangsang struktur di telinga yang membantu otak memproses informasi tentang gerakan dan posisi tubuh.
Pada minggu ke-25, janin menunjukkan righting reflex atau reaksi untuk memperbaiki posisi lurus yang normal dan mampu menjaga keseimbangan ketika berubah posisi. Refleks ini juga membuat sebagian besar bayi bisa menundukkan kepalanya sebelum melahirkan.
|
Cara menstimulasi panca indra janin
Panca indra janin sudah berkembang sejak masa kehamilan. Bunda dapat menstimulasinya agar bisa memaksimalkan perkembangan Si Kecil ketika sudah lahir.
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, 5 cara menstimulasi panca indra janin:
1. Mengajak bicara anak
Bayi sudah dapat mendengar sejak usia kehamilan 22 minggu. Bunda bisa mulai mengajak Si Kecil bicara untuk menstimulasi indra pendengarannya.
Selain mengajak bicara, coba dengarkan dengan musik yang volumenya tidak keras. Hindari menggunakan headphone di perut dengan suara keras karena dapat meningkatkan risiko kerusakan sistem pendengaran.
2. Mengonsumsi makanan bervariasi
Bayi sudah mulai bisa merasakan ‘makanan’ yang ada di dalam cairan ketuban mulai minggu ke-12. Untuk menstimulasi indra pengecap, Bunda bisa mengonsumsi makanan yang bervariasi selama kehamilan.
Pilihlah makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan bayi dalam kandungan. Ingat ya, preferensi bayi terhadap makanan setelah lahir akan dipengaruhi asupan yang dikonsumsi Bunda selama hamil.
Selain itu, konsumsi makanan bervariasi hendaknya juga dibarengi dengan menu makan kaya aroma, seperti vanila atau cokelat. Makanan yang beraroma ringan bisa menstimulasi indra penciuman anak. Sebaliknya, hindari makanan yang beraroma keras ya.
3. Sering berjemur di bawah sinar matahari untuk stimulasi penglihatan
Sebenarnya, bayi sudah dapat mendeteksi cahaya dari luar sejak usia kehamilan 16 minggu. Nah, untuk menstimulasi indra penglihatan ini, Bunda dapat berjemur di bawah sinar matahari ya.
Penelitian menemukan bahwa paparan sinar matahari dapat membantu perkembangan penglihatan bayi. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bunda jangan lupa mengonsumsi makanan mengandung vitamin A yang baik untuk perkembangan mata janin.
4. Sering mengelus-elus perut untuk stimulasi indra peraba
Menstimulasi indra sentuhan paling mudah dilakukan dengan mengelus-elus perut selama hamil. Sentuhan ini dapat memberikan rasa nyaman pada bayi dalam kandungan.
Setelah lahir, stimulasi dapat dilanjutkan dengan melakukan skin to skin ke bayi yang baru lahir. Tak cuma bisa meningkatkan bonding, skin to skin juga bermanfaat untuk regulasi fisiologis bayi hingga membuatnya tidur nyenyak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)