Kebun Raya Batam atau Batam Botanical Garden dibangun untuk melestarikan tumbuhan pulau-pulau kecil dan pesisir Indonesia, tumbuhan endemik, tumbuhan langka, tumbuhan bakau, ruang terbuka hijau, lingkungan hidup, penelitian dan ekowisata. Kebun Raya Batam mempunyai beberapa keistimewaan. Daerah pegunungan, danau atau waduk dan hutan bakau seluas 30 hekta. Kebun raya ini terletak di Jalan Hang Lekiu, Sambau, Kecamatan Nongsa, dan populer di kalangan wisatawan di akhir pekan dan hari libur. ”Tahun 2022 jumlah wisatawan mencapai hampir 14.000 orang. Biasanya pengunjung datang pada akhir pekan dan hari libur. Adek Lanovia, ST, Kepala Bidang Pelaksana Teknis Kebun Raya Batam mengatakan, “Sejauh ini tidak ada biaya masuk untuk masuk ke Kebun Raya Batam.
Gagasan Membangun Kebun Raya Batam
Di kebun raya seluas 85,6 hektar dan luasnya hampir setara dengan Kebun Raya Bogor ini, banyak ditanam tanaman untuk koleksi, penelitian dan konservasi ex situ serta untuk sarana pariwisata dan pendidikan. Pelestarian ex situ adalah pelestarian alam di luar habitat aslinya.
Ide pembangunan Kebun Raya Batam sudah ada sejak tahun 2006. Pulau Batam merupakan pulau yang relatif kecil dan rentan terhadap kerusakan lingkungan. Luas wilayah Batam sekitar 415.000 hektar dan luas hutan 234.300 hektar, sehingga total luasnya menjadi 56,46 hektar.
Kajian penataan hutan inilah yang ditindaklanjuti Otorita Batam yang kini berubah nama jadi BP Batam dan mengajukan permohonan ke pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyusun masterplan kebun raya Batam.
Dua tahun kemudian, April 2008 lokasi Kebun Raya Batam ditentukan. Yakni, lahan seluas 86 hektar di Kelurahan Sambau Kecamatan Nongsa, di pinggir jalan Hang Lekiu, sekitar 10 kilometer dari bandara Hang Nadim. Namun, pembangunan kebun raya ini masih terkendala.
Tanggal 27 Maret 2013 Kebun Raya Batam ditetapkan jadi model pembangunan kebun raya di daerah di Indonesia. Kebun Raya Batam diresmikan pada tanggal 18 Desember 2018 oleh Walikota Batam Muhammad Rudi, dalam rangka peringatan 189 tahun berdirinya Kota Batam.
Taman Tematik
Salah satu yang menarik dari Kebun Raya Batam adalah taman bertemanya. Ini termasuk taman labirin, taman bunga, koleksi perairan, taman konservasi air, dan taman anak-anak.
Kawasan pesisir berupa hutan bakau dapat diakses melalui jembatan kayu. 4.444 taman bertema subdivisi regional. Meliputi Gedung Konservasi, Laboratorium, Menara Pengamatan Tumbuhan, Plant Walk dan Gedung Herbarium.
Di Kebun Raya Batam seluas 85,66 hektar, terdapat koleksi non-anggrek sebanyak 9.454 buah dan anggrek sebanyak 377 buah. Semua itu merupakan hasil survei Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.
Sejak tahun 2013, setidaknya telah dilakukan sembilan ekspedisi di beberapa hutan lindung dan pulau-pulau di Kepulauan Riau. Khususnya di hutan lindung Perbukitan Dangas, Sei Harapan, Perbukitan Tiban, Taman Wisata Alam Mukakuning, Hutan Lindung Duriangkang, bandara dan Hutan Lindung Nongsa.
Pada tahun 2014, ekspedisi dilakukan di Pulau Abang Kecil, Pulau Abang Besar, Pulau Air Saga, Pulau Air Jambu, Ranup Busung, Pengalap, Subang Mas, Pulau Tunjung, Pemping, Lumba dan Palajeri. Pada tahun-tahun berikutnya, ekspedisi dilakukan di hutan lindung Gunung Bintan, Pulau Karimun, dan Pulau Sebangka.
Ekspedisi ini menemukan ribuan tumbuhan berbagai jenis, mulai dari keruing, meranti, sarang semut, Bintangur, manggis, anggrek raksasa, tebu, gaharu, pulai, pasak bumi, pelawan, Nepenthes. Menanam pohon tidaklah mudah. Jelajahi hutan dan pulau – pulau kecil di kepulauan Riau. Selain harus menunggu ombak mereda, pohon-pohon tersebut diambil sebagai pohon muda setinggi 50 cm tanpa merusak akarnya.
Anggrek Raksasa dan Obat HIV/AIDS
Penanaman koleksi perdana Kebun Raya Batam telah dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2016 dengan melakukan penanaman bibit varietas sebanyak 205 buah dan penanaman kembali tanaman.
Pada tahun 2017, jumlah koleksi tumbuhan di Kebun Raya Batam sebanyak 73 jenis, meliputi 493 spesimen dan 945 spesimen tidak terkoleksi. Pada tanggal 14 November 2017, dilakukan penambahan bibit sebanyak 2.017 bibit.
Hasil penemuan di Pulau Bintan, Karimun, dan Sebangka memperkaya koleksi Kebun Raya Batam dengan 452 spesies atau 7.574 spesimen dan 649 spesimen anggrek. Koleksi premium Kebun Raya Batam saat ini adalah anggrek raksasa atau anggrek tebu, candan atau gaharu, kruing, meranti, rotan dan Bintangur. Bintangur atau calophyllum dengan nama latinnya merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat HIV/AIDS dan banyak ditemukan di Batam.
Identifikasi tanaman didaftarkan secara manual menggunakan label koleksi dan dicatat secara digital menggunakan aplikasi komputer yang disebut Sistem Registrasi Informasi Tanaman.