Urutan Pernikahan Adat Jawa Lengkap, Prosesinya Penuh Makna

Pernikahan adat Jawa memiliki beberapa tahapan yang penuh makna. Yuk! Mengenal urutan pernikahan adat Jawa mulai dari siraman hingga resepsi.

Indonesia dikenal memiliki ragam budaya yang masih diwariskan secara turun temurun, termasuk dalam hal pernikahan. Salah satunya adalah masyarakat adat Jawa yang masih melakukan prosesi pernikahan sesuai peraturan dan tata cara yang diwariskan leluhur.

Pernikahan adat Jawa memang cukup populer di Tanah Air. Banyak selebriti yang menikah dengan adat Jawa di antaranya adalah Dian Sastro, Isyana Sarasvati, Adipati Dolken, Via Vallen, Putri Tanjung hingga Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.

Ada banyak ritual yang harus dijalani oleh kedua mempelai dan keluarga masing-masing saat menjalani pernikahan adat Jawa. Tata cara ini pun dilakulan secara berurutan.

Berikut adalah urutan pernikahan adat Jawa yang perlu diketahui:

1. Pasang Tarub dan Tuwuhan

Presiden Jokowi Pasang Bleketepe, salah satu urutan pernikahan Adat Jawa. Foto: dok Humas dan Protokol Pemkot Solo

Urutan pernikahan adat Jawa yang pertama dilakukan adalah pasang tarub. Berupa dekorasi tenda dan hiasan dari janur atau kelapa muda. Janur kuning melengkung menandakan sebagai permintaan doa pada sang pencipta agar dilimpahi berkah dan kemakmuran. Hiasan ini dipasang pada pintu masuk sebagai pertanda keluarga mengadakan hajatan mantu.

Pasang Tuwuhan bermakna harapan terhadap kedua pasangan suami istri agar dikaruniai momongan. Tuwuhan berarti hasil pertanian yang dipasang dan disusun seperti pagar, ada pohon pisang raja yang buahnya sudah matang, tebu wulung, cengkir gading, daun randu, dan dedaunan lain. Dedaunan merupakan simbol rintangan dalam hidup, diharapkan mampu dilewati bersama.

2. Siraman

Siraman termasuk dalam urutan pernikahan Adat Jawa yang dijalani Putri Tanjung. Foto: Samuel Rustandi/morden.co

Urutan pernikahan adat Jawa yang kedua adalah siraman yang diselenggarakan di rumah calon mempelai wanita, satu atau dua hari sebelum akad. Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan jiwa pengantin. Siraman dilakukan oleh orang tua mempelai lalu dilanjutkan kerabat dekat atau yang sudah menikah dalam jumlah ganjil. Air yang digunakan biasanya diambil dari tujuh sumber mata air, bercampur kembang setaman.

3. Dodol Dawet

Pada pernikahan adat Jawa prosesi ini merupakan jualan dawet yang dilakukan oleh orangtua calon mempelai wanita. Pembelinya adalah para tamu atau saudara yang hadir, namun tidak menggunakan uang melainkan pecahan genting atau koin yang terbuat dari tanah liat. Prosesi ini melambangkan bahwa kehidupan manusia berasal dari tanah, dan harapannya upacara pernikahan dikunjungi banyak tamu atau laris manis seperti dawet yang terjual.

4. Midodareni

Gaya Erina Gudono saat midodareni Foto: dok. Instagram @bennusorumba

Midodareni adalah prosesi pernikahan adat Jawa yang diselenggarakan pada malam sebelum pernikahan. Midodareni berasal dari kata widodari yang berarti bidadari, dimaksudkan menjadikan calon mempelai wanita cantik. Pada prosesi ini, keluarga calon mempelai pria mengunjungi rumah calon mempelai wanita untuk bersilaturahmi atau memberi seserahan.

5. Akad Nikah

Momen akad nikah Erina Gudono dan Kaesang Pangarep di Royal Ambarrukmo, Sleman, Sabtu (10/12/2022). Foto: Laily Rachev/Tim Media Pernikahan Erina-Kaesang

Akad nikah merupakan puncak dari rangkaian acara. Kedua pengantin mengenakan pakaian khas tradisional Jawa berwarna putih. Pengantin pria tampil gagah dengan beskap, dan pengantin wanita tampil cantik dengan riasan paes khas Jawa. Keduanya mengungkap janji suci pernikahan di hadapan penghulu, saksi dan para tamu undangan yang hadir.

6. Panggih

Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono menjalani prosesi panggih pengantin usai akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sabtu (10/12/2022). Foto: Tangkapan layar YouTube Jokowi

Setelah kedua pengantin resmi menikah secara agama, orang tua dari kedua belah pihak bertemu secara adat Jawa. Panggih disebut juga upacara dhaup atau temu. Prosesi dimulai dengan datangnya mempelai pria dan rombongan ke kediaman mempelai perempuan, yang berhenti di depan pintu masuk rumah.

Rangkaian upacara Panggih dalam pernikahan adat Jawa terdiri dari upacara penyerahan sanggan (tebusan dari mempelai laki-laki ke orang tua mempelai perempuan), balangan gantal atau lempar sirih (bentuk saling lempar kasih sayang), ranupada (pengantin laki-laki menginjak telur lalu kakinya dibasuh pengantin perempuan), kanthen asta (kedua mempelai mengaitkan jari kelingking lalu berjalan ke pelaminan), selimut slindur (orang tua mempelai perempuan menyelimuti kedua mempelai dengan selimut slindur), pangkon (ayah mempelai perempuan mendudukkan kedua mempelai di pelaminan), kacar kucur (lambang tanggung jawab suami dalam menafkahi istri), dhahar klimah (mempelai saling menyuapi nasi), bubak kawah (mempelai dan orang tua mempelai menikmati rujak degan), mapag besan (prosesi menjemput besan atau orang tua mempelai laki-laki), pangabekten atau sungkeman.

Demikianlah urutan pernikahan adat Jawa yang penuh filosofi dan makna. Rangkaian prosesinya masih dilestarikan oleh masyarakat dengan penuh keramaian dan kemeriahan.

Simak Video “Eksklusif Spence Lee: Tentang Musik, Tuhan, dan ‘Spend My Days’“
[Gambas:Video 20detik]
(eny/eny)