Site icon Xschoolpedia

Nasib Ibu Hamil Korban Perang di Gaza, di Ambang Kelaparan hingga Takut dengan Masa Depan Anak

Jakarta

Korban meninggal akibat serangan Israel terus bertambah di Gaza. Kini, kekhawatiran muncul pada korban perang yang kebanyakan ibu dan anak, Bunda. Bahkan, tak sedikit ibu hamil menjadi korban perang di Gaza.

Menurut data United Nations Population Fund (UNFPA), sekitar 50.000 perempuan di Gaza sedang hamil, dan 10 persen di antaranya diperkirakan akan melahirkan.

Khulood Khaled adalah salah satu ibu hamil yang berjuang hidup di tengah perang ini. Sekitar seminggu lalu, dia terbangun oleh suara keras yang berasal dari serangan udara Israel. Saat itu, dia tengah tidur di samping putranya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asap hitam memenuhi ruangan hingga membuatnya sulit bernapas. Ia merasakan panik diikuti rasa sakit di perutnya. Khaled sempat berpikir ia akan melahirkan dini di usia kehamilan 8 bulan.

Keesokan harinya, Khaled memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di distrik al-Karama di Jalur Gaza bagian utara. Saat itu, serangan Israel masih terus berlanjut.

“Kami menyaksikkan rumah-rumah runtuh saat kami berkendara. Kami berpikir kalau kami bisa meninggal kapan saja,” kata perempuan 28 tahun ini, dilansir CNN.

Dalam perjalanan, Khaled melihat para pengungsi yang dihantam jet milik Israel. Saat itu, ia hanya bisa memeluk putranya dengan pikiran ‘mati bersama’.

Khaled berhasil sampai ke kota bagian selatan Khan Younis. Meski selamat, ia kini dihadapkan dengan kenyataan baru, yakni bagaimana bertahan hidup hanya dengan ‘sepotong roti’.

Wilayah selatan Khan Younis menghadapi kekurangan pangan, serta tidak ada listrik atau air yang mengalir. Khaled tak pernah tahu apa yang dihadapinya besok dan seterusnya.

“Saya tidak tahu apakah roti itu akan tersedia besok,” katanya.

“Saya ketakutan, untuk putra saya, anak saya yang belum lahir, dan saya sendiri. Saya tidak ingin mati. Saya ingin melihat anak saya tumbuh besar… tetapi tidak ada kehidupan yang tersisa di dini. Gaza telah menjadi kota hantu.”

Selain Khaled, kekhawatiran yang sama juga dirasakan Nardeen Fares, Bunda. Perempuan yang juga menjadi korban perang di Gaza ini juga merasa takut dengan masa depan anaknya yang belum lahir.

Seperti apa ceritanya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Exit mobile version