Jakarta –
Menko Polhukam yang juga cawapres nomor urut 2, Mahfud Md, mengatakan jika Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Wakil Ketua TKN Afriansyah Noor menilai sebaiknya Mahfud Md mundur dari jabatannya.
“Iya mundur lebih baik, ketimbang 1 jari nunjuk orang, tapi 4 jari meninjuk diri sendiri,” ujar Afriansyah kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).
Afriansyah menilai seharusnya Mahfud tak perlu lagi diajari bagaimana mengelola negara, terlebih di bagian penegakan hukum. Sebab, kata dia, Mahfud merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman.
“Saya tau Pak Mahfud orang baik pintar dan cerdas. Kita juga tau dia sudah mulai dari awal, dulu pernah beberapa kali jadi menteri terus jadi anggota MK dan Ketua MK. Pernah caleg DPR RI, harusnya dia nggak usah diajari bagaimana negara, apa lagi di bidang hukum,” ungkapnya.
“Nah, sekarang dia Menko Polhukam sudah mau 4 tahun. Jadi nya kalau dia bilang sedang tidak baik-baik saja, ya dia terjebak omongan sendiri, kalau saya mundur jadi dia, jadi tidak blunder,” sambung dia.
Meski begitu, Afriansyah mengaku khawatir dengan kondisi Indonesia yang marak korupsi. Dia pun berharap aparat penegak hukum dapat bersikap tegas dan tak tebang pilih.
“Sangat mengkhawatirkan, semoga aparat hukum benar-benar bisa tegas dan menindak dengan rasa keadilan, tidak tebang pilih,” tuturnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam yang juga cawapres nomor urut 3, Mahfud Md mengatakan kondisi Indonesia saat ini tidak sedang baik-baik saja. Dia menyebut di dalam ketata pemerintahan Indonesia digagangi oleh korupsi yang luar biasa.
“Saudara, ketata pemerintahan kita sekarang ini, Indonesia sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Sejarah memanggil kita untuk memperbaiki. Kenapa sedang tidak baik-baik? Saudara, di Indonesia ini banyak korupsi di dalam ketata pemerintahan itu digagangi oleh korupsi yang luar biasa,” kata Mahfud saat menjadi pembicara dalam acara Tausiyah Kebangsaan Bersama Menyelamatkan & Memajukan Indonesia, seperti disiarkan YouTube Umulquran Hidayatullah dilihat, Sabtu (25/11).
Mahfud menuturkan hak rakyat di daerah dirampas secara suka-suka. Penegakan hukum, kata Mahfud, juga menjadi persoalan.
“Hak-hak rakyat, terutama di daerah luar itu dirampas dengan sesuka-suka. Penegakkan hukum dan keadilan juga menjadi persoalan. Itu lah sebabnya, meskipun dari waktu ke waktu, umat Islam itu maju, maju dan maju, tapi banyak juga rakyat yang tertinggal,” tuturnya.
(amw/maa)
Pantau Pemilu
Cek rekam jejak, visi misi, profil, hingga berita terkini pasangan Capres dan Cawapres favoritmu di Pemilu 2024 sekarang!