Tinggi badan merupakan salah satu indikator yang penting bagi kesehatan dan penampilan. Tinggi badan anak yang ideal dapat membantunya untuk beraktivitas dengan lebih baik dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Masyarakat Korea Selatan memiliki penduduk dengan tingkat pertumbuhan tinggi badan yang signifikan. Hal ini menyebabkan orang Korea bertubuh tinggi baik pria maupun wanita.
Rata-rata tubuh orang Korea yang tinggi ini ternyata memiliki selisih yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan masyarakat di Indonesia yang dikenal bertubuh pendek. Lantas apa rahasia dari anak orang Korea yang bisa memiliki rata-rata tinggi badan yang lebih tinggi ketimbang Indonesia? Ketahui jawabannya sebagai berikut ya, Bunda.
Indonesia termasuk 10 negara dengan penduduk terpendek di dunia
Melansir data dari World Population Review yang bertajuk Avarage Height by Country 2023, Indonesia berada dalam daftar 20 negara dengan rata-rata penduduk terpendek di dunia. Berdasarkan data tersebut, rata-rata tinggi badan untuk pria Indonesia adalah 169,3 cm dan wanita Indonesia yaitu 154,5 cm.
Berikut 10 negara dengan peringkat negara terpendek di dunia:
- Indonesia 62,2 inci atau 157,9 cm
- Bolivia 62,9 inci atau 159,7 cm
- Filipina 63,7 inci atau 161,7 cm
- Vietnam 63,82 inci atau 162,1 cm
- Kamboja 63,98 inci atau 162,5 cm
- Nepal 64,17 inci atau 162,9 cm
- Ekuador 64,37 inci atau 163,4 cm
- Sri Lanka 64,41 inci atau 163,6 cm
- Nigeria 64,49 inci atau 163,8 cm
- Peru 64,57 inci atau 164 cm
Rata-rata tinggi orang Korea vs Indonesia
Menurut data dari Badan Pusat Statistika Indonesia, rata-rata tinggi badan pria Indonesia adalah 169,3 cm sementara rata-rata tinggi badan wanita adalah 154,5 cm. Sementara itu rata-rata tinggi badan orang Indonesia berada jauh di bawah rata-rata badan orang Korea. Menurut data World Population Review rata-rata tinggi badan orang Korea Selatan adalah sekitar 174 cm bagi pria dan 162 cm untuk wanita.
Orang Korea Selatan memiliki rata-rata tinggi badan yang menjulang dan cukup signifikan di atas rata-rata masyarakat Indonesia, hal ini bukanlah tanpa sebab. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut tidak lepas dari sejarah panjang Korea Selatan yang dulunya merupakan negara miskin kini tumbuh menjadi salah satu negara dengan pendapatan GDP tertinggi di dunia.
Jawaban dari kenapa anak orang Korea bisa lebih tinggi dibandingkan Indonesia
Ada beragam faktor mengapa rata-rata tubuh anak Korea Selatan lebih tinggi jika dibandingkan anak Indonesia. Berikut penjelasannya.
1. Kualitas hidup yang lebih baik
Melansir dari Vox, sebuah penelitian terhadap tentara di Perang Dunia I di Inggris dan Welsh menjelaskan tentang mengapa anak-anak di suatu negara bisa tumbuh lebih tinggi ketimbang yang lain. Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan dengan gizi yang lebih baik dan risiko penyakit lebih rendah, cenderung memiliki perbedaan tinggi badan yang siginifikan saat mereka dewasa.
Meskipun faktor genetik mempengaruhi potensi tinggi badan anak, namun dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, perbaikan gizi dan kesehatan telah memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan tinggi badan.
Hal inilah yang terjadi kepada masyarakat di Korea Selatan, Bunda. Pada awal abad ke-20, Korea Selatan adalah negara miskin dengan banyak penduduk yang kelaparan. Namun berkat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, kini Korea Selatan mampu memperbaiki kondisi kehidupan masyarakatnya.
PDB per kapita negara tersebut melonjak dari $158 pada tahun 1960 menjadi sekitar $35.000 pada tahun 2021. GDP ini setara dengan negara-negara maju di Eropa. Pertumbuhan ekonomi ini berdampak pada ketersediaan makanan di negara tersebut, yang awalnya hanya mencapai 2.100 kalori per orang pada tahun 1961, meningkat menjadi 3.200 kalori pada tahun 2012 menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
2. Kebiasaan makan yang banyak
Korea Selatan tidak hanya terkenal akan K-Pop dan Drama Koreanya saja, melainkan juga kebiasaan makan makanan dalam jumlah yang banyak. Kebiasaan makan banyak seperti halnya dalam tren Mukbang yang saat ini juga turut mendunia.
Menariknya kebiasaan makan dalam jumlah banyak ini ternyata sudah dikenal sejak 100 tahun lalu. Mengutip dari Creatrip, rata-rata masyarakat Korea Selatan dapat menghabiskan 1 liter nasi setiap orangnya. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan makan nasi ini perlahan berkurang dan tergantikan. Kini masyarakat Korea Selatan lebih gemar menyantap olahan daging.
Bunda mungkin familiar dengan hidangan khas dari Korea yang sering menggunakan daging seperti galbi, samgyeopsal, dan masih banyak lagi. Ketika asupan karbohidrat berkurang, lantas asupan daging malah meningkat. Hal inilah yang kemudian berkontribusi pada peningkatan asupan nutrisi secara keseluruhan di antara masyarakat Korea Selatan.
3. Faktor lingkungan bahwa tubuh tinggi mempengaruhi penampilan
Selain faktor taraf hidup dan asupan makanan, penampilan juga menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat Korea. Seperti dikutip dari New York Times, di Korea Selatan, lingkungan sosial secara tidak langsung membentuk pandangan masyarakat bahwa tinggi badan berhubungan dengan penampilan menarik.
Orangtua di sana rela melakukan berbagai upaya, termasuk suntikan hormon, perawatan tradisional, dan latihan khusus, untuk meningkatkan tinggi badan anak-anak mereka. Mereka percaya bahwa tinggi badan adalah kunci untuk diterima di masyarakat.
Salah seorang narasumber, Seo, 35 tahun mengatakan bahwa ia khawatir putrinya akan bertubuh lebih pendek ketimbang teman-temannya. Sehingga ia rela menghabiskan uang $770 untuk sebulan demi perawatan kedua anaknya di sebuah klinik yang menawarkan pengobatan tradisional akupuntur, aromaterapi, dan tonik dua kali sehari.
Salah seorang dokter di Klinik Hamsoa, Dr. Shin Dong Gil bahkan menuturkan “Orang tua lebih memilih menambah tinggi badan anak mereka sebesar 10 centimeter daripada mewariskan mereka uang 1 miliar won.”
Selain itu, budaya pop Korea Selatan juga memengaruhi persepsi tentang penampilan. Idol-idol K-pop muda saat ini memiliki tinggi badan yang mencolok, dan model-model kecantikan dari Barat yang tinggi dan menarik juga menjadi tren yang diikuti oleh banyak orang. Semua faktor ini menciptakan dorongan kuat untuk mencapai tinggi badan yang dianggap ideal oleh masyarakat Korea Selatan.
|
Itulah beberapa alasan yang dapat menjadi faktor mengapa tubuh orang Korea tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat Indonesia. Tentunya selain secara genetik, asupan nutrisi berperan besar dalam tumbuh kembang anak terutama tinggi badannya.
Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan asupan nutrisi yang cukup kepada Si Kecil agar kelak mereka juga bisa tumbuh tinggi. Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)