Site icon Xschoolpedia

7 Penyakit Musim Pancaroba yang Mengintai, Jangan Lengah Jaga Kesehatan!

Indonesia memiliki dua musim utama, yakni musim hujan dan kemarau. Di antara kedua musim tersebut terdapat periode transisi yang dikenal sebagai musim pancaroba. 

Biasanya di musim ini perubahan cuaca terjadi tak menentu. Suhu yang berubah-ubah dan angin kencang seringkali menjadi faktor pemicu berbagai jenis penyakit.

Musim pancaroba, masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan, memang sering dikaitkan dengan tingginya risiko berbagai penyakit. Pergantian cuaca yang tidak menentu, udara lembap, dan angin kencang menciptakan kondisi ideal bagi virus, bakteri, serta jamur untuk berkembang biak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Akibatnya, daya tahan tubuh Bunda atau anak yang sedang menurun mudah terserang penyakit.

“Metabolisme tubuh manusia berubah dan menyesuaikan diri seiring dengan perubahan cuaca. Temperatur yang tinggi dapat mengakibatkan stres panas dan mempengaruhi imunitas serta mekanisme pertahanan tubuh. Orang-orang dengan penyakit kronis atau mereka yang memiliki sistem imun lemah, serta anak-anak, termasuk kelompok yang paling terkena dampak perubahan cuaca,” jelas Dr Rohini Kelkar, senior consultant, clinical microbiologist, dan seorang spesialis di Metropolis Healthcare Ltd, dilansir dari HealthShots.

Penyakit musim pancaroba

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Gejala ISPA yang umum terjadi adalah demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas.

“Hal ini terkait dengan peningkatan paparan dan penularan berbagai virus yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan dan alergen seperti serbuk sari,” ujar Dr Rohini.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Perkembangbiakan nyamuk ini meningkat saat musim hujan sehingga risiko infeksi DBD juga lebih tinggi di musim pancaroba.

Gejala DBD yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, sakit kepala, mual dan muntah, serta nyeri sendi serta otot.

3. Flu

Flu atau influenza adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung dan tenggorokan. Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara atau kontak langsung dengan penderita flu.

Gejala flu yang umum, seperti demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan badan pegal-pegal.

4. Diare

Diare adalah kondisi dimana buang air besar (BAB) menjadi lebih sering dan encer. Penyebab diare yang paling umum adalah infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Gejala diare yang perlu diwaspadai adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari, feses cair dan berlendir, serta demam dan mual.

“Perubahan musim mempengaruhi air minum dan rantai makanan yang mengakibatkan penyakit diare dan malnutrisi. Infeksi yang ditularkan oleh nyamuk (vektor) seperti malaria dan demam berdarah dipengaruhi oleh perubahan cuaca,” tambahnya.

5. Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi virus chikungunya. Gejala chikungunya mirip dengan flu, seperti demam, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, dan ruam kulit.

6. Alergi

Musim pancaroba dengan perubahan cuaca yang tidak menentu dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sensitif terhadap perubahan suhu atau debu. Gejala alergi yang umum terjadi adalah bersin-bersin, hidung tersumbat, mata gatal dan berair, serta ruam kulit.

7. Sakit Kepala

Turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara secara tiba-tiba saat musim pancaroba dapat memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain. Beberapa orang mungkin merasa lelah dan pusing karena malnutrisi dan kekurangan nutrisi.

Terkadang hal ini juga bisa terjadi karena tekanan panas. Pasalnya, saat beradaptasi dengan suhu yang lebih rendah, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk menjaga suhu di dalamnya agar tetap stabil.

Tips Mencegah Penyakit Musim Pancaroba

  • Perkuat daya tahan tubuh: Konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, cukup istirahat, dan kelola stres.
  • Jaga kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin, terutama sebelum makan dan setelah menyentuh benda-benda yang berpotensi terkontaminasi.
  • Hindari kontak dengan penderita penyakit: Jika memungkinkan, jaga jarak dengan orang yang sedang sakit flu, batuk, atau pilek.
  • Lindungi diri dari gigitan nyamuk: Gunakan lotion anti nyamuk, kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, dan pasang kelambu saat tidur.
  • Vaksinasi: Lakukan vaksinasi sesuai dengan rekomendasi dokter untuk mencegah penyakit influenza dan DBD.
  • Perbanyak minum air putih: Air putih membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengeluarkan racun.
  • Istirahat yang cukup: Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dan menjaga kesehatan.

Dengan menjaga kesehatan dan menerapkan tips pencegahan di atas, kita dapat meminimalisir risiko terjangkit penyakit musim pancaroba. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala penyakit yang mencurigakan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Exit mobile version