Site icon Xschoolpedia

4 Kasus Fetus in Fetu, Kondisi Langka Bayi ‘Hamil’ Kembarannya

Jakarta

Bunda pernah dengar bayi ‘hamil’ kembarannya sendiri? Kasus ini memang langka di dunia, tapi ternyata dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan.

Tak cuma pada bayi, kasus fetus in fetu juga ditemukan pada orang dewasa. Kembaran tidak hanya ditemukan dalam perut, tapi juga bisa di organ lain.

Apa itu fetus in fetu?

Menurut ulasan di Journal of Indian Association of Pediatric Surgeons tahun 2008, fetus in fetu adalah suatu kondisi langka yang didefinisikan sebagai kehadiran salah satu bayi kembar di tubuh bayi kembar lainnya. Kondisi ini biasanya paling sering terjadi di daerah retroperitoneal atau area belakang rongga perut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, fetus in fetu juga dilaporkan telah ditemukan di lokasi lain. Selain retroperitoneal, ada pula yang ‘hamil’ kembarannya di daerah sacrococcygeal atau sakrum. Hanya sedikit laporan yang menemukannya di kepala, skrotum, dan mulut.

Fetus in fetu adalah kelainan bawaan yang jarang terjadi. Ini merupakan suatu kondisi di mana janin yang cacat dan bersifat parasit ditemukan di tubuh kembarannya. Kelainan ini pertama kali didefinisikan pada awal abad ke-19 oleh Meckel,” demikian isi ulasan di jurnal.

Meskipun prevalensinya kecil terjadi pada bayi dan anak-anak, namun ada laporan yang mengungkap bahwa kelainan ini bisa ditemukan sampai usia lanjut karena tidak menunjukkan gejala.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Technique and Case Report tahun 2010, kondisi fetus in fetu sangat jarang terjadi, atau terjadi sekitar 1 dari 500.000 kelahiran.

Penyebab fetus in fetu

Menurut Arizona State University, penyebab fetus in fetu tidak diketahui secara pasti, Bunda. Namun, para ilmuwan berpendapat bahwa janin dalam kasus ini adalah jenis ‘kembar parasit’ yang langka. Demikian seperti dilansir Live Science.

Nah, kembar parasit ini terbentuk ketika atau selama seorang ibu menjalani kehamilan kembar identik. Di awal kehamilan, salah satu janin diserap oleh janin lainnya.

“Ini terjadi sebagai bagian dari proses perkembangan janin ketika ada rongga menutup selama perkembangan dan salah satu embrio masuk ke ruangan tersebut,” kata direktur neonatologi di Assuta Medical Center di Ashdod, Israel, Dr. Omer Globus.

“Janin di dalam itu sebagian berkembang, tetapi tidak hidup dan tetap berada di sana,” sambungnya kepada The Times of Israel.

Teori lain menjelaskan bahwa fetus in fetu adalah sejenis teratoma, yakni tumor yang dapat mengandung tiga jenis sel utama yang ditemukan pada tahap awal pembentukan embrio, Bunda. Beberapa peneliti mengatakan bahwa keberadaan tulang belakang adalah pembeda dari diagnosis fetus in fetu dengan teratoma. Sebab, pada kasus teratoma tidak ditemukan tulang belakang.




Ilustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis

Kasus fetus in fetu di dunia

Ada beberapa temuan kasus fetus in fetu di dunia. Berikut penjelasannya:

1. Bayi ‘hamil’ janin di India

Pada tahun 2017, seorang bayi laki-laki di India mengalami fetus in fetu. Ia ‘hamil’ kembarannya di dalam perut.

Melansir dari Metro, para dokter menemukan janin dengan otak, lengan, dan kaki belum sempurna di dalam perut bayi. Lokasi janin ini berada di belakang perut, Bunda.

Dokter pertama kali menyadari ada tidak beres ketika melihat ada massa di dalam janin saat pemeriksaan USG rutin. Setelah bayi lahir, dokter melakukan pemindaian dan menemukan sebagian janin di belakang perut bayi. Mereka berhasil melakukan operasi untuk mengangkat massa sebesar 7 cm yang dicurigai sebagai fetus in fetu.

2. Bayi ‘hamil’ janin di Israel

Seorang bayi perempuan lahir di Israel dengan embrio di dalam perutnya pada 2021. Dokter pertama kali menyadari perut janin tampak membesar saat pemeriksaan USG di akhir kehamilan.

Ketika bayi lahir, dokter lantas melakukan sejumlah tes termasuk USG dan sinar X . Dokter pun menemukan janin yang sudah berkembang sebagian di dalam perut bayi perempuan tersebut, Bunda.

Dokter lalu melakukan operasi untuk mengeluarkan janin tersebut. Operasi pun berjalan lancar.

3. Temuan janin di dalam otak anak di China

Kasus yang jarang terjadi tentang fetus in fetu dialami anak berusia 1 tahun di China, di mana dokter menemukan janin di dalam otak anak ini, Bunda. Temuan ini diketahui setelah anak tersebut menunjukkan perkembangan keterampilan motorik yang tertunda, lingkar kepala yang besar, serta penumpukan cairan di otaknya

Laporan yang diterbitkan 12 Desember 2022 di jurnal Neurology menjelaskan bahwa massa di kepala anak kecil tersebut adalah ‘kembaran diamniotik monokorionik yang cacat’. Ini artinya, saat di dalam rahim, janin pernah berbagi plasenta yang sama tetapi memiliki kantung ketuban terpisah. Jenis kembar ini berasal dari sel telur yang telah dibuahi, namun mereka tidak identik.

Menurut laporan, janin di dalam otak anak ini berukuran 10 cm. Janin sudah memiliki tulang belakang dan dua kaki (tulang paha dan tibia). Selain itu, janin ini diketahui mengalami spina bifida, yakni kondisi di mana sumsum tulang belakangnya terbuka.

4. Remaja alami fetus in fetu di India

Kasus fetus in fetu juga dialami seorang remaja di India. Menurut laporan di BMJ Case Reports 2019, dalam perut remaja 17 tahun ini ditemukan kumpulan tulang, gigi, dan rambut, di dalam perutnya.

Remaja ini awalnya pergi ke dokter setelah benjolan di perutnya semakin membesar selama lima tahun terakhir. Ia terkadang mengalami rasa sakit di perut dan seperti kenyang, bahkan ketika belum mengonsumsi banyak makanan.

Hasil CT scan menunjukkan adanya massa di dalam perut yang tampaknya berisi banyak tulang ‘menyerupai bentuk tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang panjang’.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Exit mobile version